The Effect of Inflation on The Currency Exchange Rate Seen in The Islamic Finance
Abstract
The exchange rate is defined as the currency that can be exchanged as one unit of another currency, or the value of currency with another currency. When the
circulating money in community is too much, then inflation may happen. Inflation is the increasing of goods price continuously. This does not mean that the prices of various goods increase at the same percentage. The increase which happened only once is not called inflation, although rising prices reach considerable percentage. The aim of the research is to determine the effect of inflation on the value of rupiah in Indonesia in the Islamic finance. This research used quantitative and qualitative methods. In quantitative method, the writer used data analysis of Indonesia monetary policy. The data was taken from Bank of Indonesia, meanwhile for qualitative method, the writer collected the data through interview with employee of Bank of Indonesia. From inflation data analysis in 2013, it is known that inflation was 5.31% in February, 6.7% in June 2014, 7.26% in 2015, and 3.60% in 2016. The result of this research showed that the influence of inflation toward currency exchange rate in the perspective of Islamic finance occured because of export decline, the slow growth of economy global, the decline of world crude oil prices, coal price, palm oil price, and rubber price. As a result, those factors caused inflation to the value of the rupiah against US dollar.
Nilai tukar didefinisikan sebagai mata uang yang dapat ditukarkan sebagai satu unit mata uang lain, atau merupakan harga dari suatu mata uang dengan mata uang lain. Peredaran uang di masyarakat apabila terlalu banyak akan menyebabkan inflasi. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan persentase yang sama. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja bukanlah merupakan inflasi, meskipun kenaikan harga tersebut terjadi dengan persentase yang cukup besar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap nilai tukar mata uang rupiah di Indonesia dalam perspektif keuangan syariah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif menggunakan analisis data kebijakan moneter keuangan Indonesia dengan menggunakan data dari Bank Indonesia untuk mengetahui kinerja perekonomian dalam keuangan syariah, sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan analisis wawancara dari karyawan Bank Indonesia. Data tahun 2013 menunjukkan bahwa inflasi mengalami kenaikan, pada bulan Februari menunjukan nilai Inflasi 5,31% sampai pada periode tahun 2014 bulan Juni menunjukan nilai inflasi 6,7%. Pada tahun 2015 mengalami Inflasi sebesar 7,26% dan tahun 2016 mengalami Inflasi sebesar 3,60%. Hasil dari penelitian ini menunjukan, pengaruh inflasi terhadap nilai tukar rupiah dalam perspektif keuangan syariah terjadi karena menurunnya ekspor ke luar negeri akibat lambatnya pertumbuhan perekonomian dunia, turunya harga minyak mentah dunia, turunnya harga batubara, serta turunya harga minyak sawit dan harga karet. Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan terjadinya inflasi terhadap nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.18326/muqtasid.v8i1.42-53
Refbacks
- There are currently no refbacks.
MUQTASID by http://muqtasid.iainsalatiga.ac.id/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
MUQTASID Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah UIN SALATIGA p-ISSN: 2087-7013, e-ISSN: 2527-8304